PKM-KC UNSRAT dan Lahirnya NEUROKIT
Tim mahasiswa Universitas Sam Ratulangi berhasil menorehkan prestasi dengan lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Skema Karsa Cipta (PKM-KC) melalui inovasi yang diberi nama NEUROKIT. Dalam proposal yang diajukan, tim menyoroti masalah serius yang kini dihadapi dunia pendidikan, yaitu menurunnya kemampuan fokus dan daya ingat siswa akibat paparan digital dan multitasking yang berlebihan. Mereka menegaskan bahwa tantangan pendidikan modern tidak hanya berkaitan dengan akses materi, tetapi juga kemampuan otak siswa untuk tetap fokus dan menyimpan informasi secara efektif di tengah distraksi yang semakin intens.

Apa Itu NEUROKIT?
NEUROKIT dirancang sebagai toolkit pintar yang menggabungkan teknologi terapi cahaya dinamis, terapi musik, gamifikasi, dan kecerdasan buatan generatif. Perangkat ini bekerja dengan membaca jarak pengguna melalui sensor, lalu menyesuaikan intensitas cahaya secara otomatis menggunakan teknik PWM untuk memberikan stimulus visual yang stabil pada otak. Cahaya ini dikombinasikan dengan sistem audio yang memiliki dua mode, yaitu mode learn yang menghadirkan musik klasik untuk membangun konsentrasi, dan mode chill yang menghadirkan suara alam untuk menjaga kestabilan mood saat belajar. Semua fitur ini dioperasikan melalui aplikasi mobile yang terhubung langsung dengan perangkat.
Teknologi dan Integrasi AI dalam Proses Belajar
Hal yang menjadikan NEUROKIT berbeda dari perangkat terapi konvensional adalah integrasi Generative AI yang bukan hanya berfungsi sebagai fitur tambahan, tetapi menjadi elemen motivasional aktif. Melalui layanan LLM yang dihubungkan dengan sistem text-to-speech, NEUROKIT memberikan afirmasi positif yang dipersonalisasi pada pengguna sebelum dan sesudah sesi belajar. Siswa juga diajak melakukan mini exercise berbasis memori melalui aplikasi, dan setiap progres belajar dikonversi menjadi reward digital untuk menjaga motivasi. Pendekatan ini membuat proses belajar tidak hanya bersifat instruksional, tetapi juga emosional dan adaptif.
Harapan dan Dampak Inovasi
Tim menjelaskan bahwa NEUROKIT dihadirkan bukan hanya sebagai alat bantu belajar, tetapi sebagai pengalaman belajar baru yang memadukan teknologi dan psikologi motivasi. Dengan pendekatan multimodal neurotherapeutic ini, mereka berharap siswa tidak lagi melihat belajar sebagai aktivitas pasif, melainkan sebagai proses interaktif yang didukung stimulus visual, audio, dan emosional secara bersamaan. Keberhasilan NEUROKIT meraih pendanaan PKM-KC menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas disiplin mampu menghasilkan solusi nyata dan visioner bagi dunia pendidikan di era digital.
Anggota Tim PKM-KC
1. Galnoel Peter Rindengan – 220211060076 – Teknik Informatika
2. Regina Maria Samantha George – 220211060112 – Teknik Informatika
3. Ahmad Triadi Julianto M – 220211060054 – Teknik Informatika
4. Ridho Aditya Rosman Eka Putra – 220211060113 – Teknik Informatika
5. Cherissa Renata Rupang – 230111010058 – Pendidikan Dokter